Selain Minta Gaji 7jt/bulan Serikat buruh juga minta dana kunjungan ke singapura beli kawasaki Ninja dan Iphone, Anda tertarik?



Setelah mengajukan tuntutan upah minimum regional (UMR) sebesar Rp 3 juta, serta menuntut agar gaji buruh disesuaikan dengan nilai dolar Amerika Serikat (AS), serikat buruh menyatakan tengah menyiapkan tuntutan baru berupa beberapa poin tambahan dalam indeks Kecukupan Hidup Layak (KHL).

Tidak tanggung-tanggung, para buruh meminta agar wisata ke Singapura dan kunjungan ke Universal Studio masuk ke dalam KHL, dengan frekuensi setahun dua kali. Tuntutan ini dikemukakan oleh ketua Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (ORASI), Rokhmin Daulani, dalam sebuah aksi unjuk rasa di Bekasi kemarin (26/11).



Dalam pidatonya, Rokhmin mengutuk pemerintah yang tidak merespon permintaan ORASI sebelumnya, yaitu penetapan para pengangguran menjadi demonstran honorer yang dibiayai negara. Ia juga mengatakan bahwa tahun depan, para buruh harus bisa berwisata ke Singapura dan mengunjungi Universal Studios minimal dua kali dalam setahun.

“Saya ingin para buruh di Indonesia bisa ke Singapura dan bersenang-senang di Universal Studios. Ini sebagian dari target kita di tahun depan. Saya juga punya mimpi, para buruh di Indonesia nantinya akan bisa berwisata ke India untuk bertemu artis-artis Bollywood. Tentu saja ini harus menjadi bagian dari apa yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan kepada kita.” papar Rokhmin dalam aksi tersebut.


Hampir setiap tahun angka UMR di Indonesia selalu menanjak mengikuti angka inflasi. Namun, seringkali terjadi pertentangan antara serikat buruh dan pengusaha saat penetapan komponen KHL. Pihak pengusaha menganggap sebagian permintaan para buruh terlalu mengada-ada dan berpotensi meningkatkan biaya operasional, sementara serikat buruh selalu menambah isi komponen KHL berdasarkan argumen sepihak.

Untuk tahun 2015, UMR di DKI Jakarta ditetapkan sejumlah Rp 2,7 juta. Angka di Bekasi lebih tinggi, yakni Rp 2,9 juta. Meski demikian, dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) para buruh merasa ketetapan tersebut harus direvisi dengan angka yang lebih tinggi. Di Bekasi, serikat buruh meminta angka sebesar Rp 3,6 juta.

Selepas aksi selesai, Rokhmin mengungkapkan pada POS RONDA bahwa dirinya dan ORASI tengah menyusun daftar tuntutan komponen KHL untuk diperjuangkan tahun depan. Dalam hal ini, Rokhmin mengaku menitikberatkan kepada kebutuhan para buruh di wilayah Jabodetabek. Tahun depan, ia akan memperjuangkan UMR sebesar Rp 7 juta per bulan, sesuai dengan hitungan ideal ORASI. Menurutnya, angka tersebut sudah berbaik hati mengingat di Korea Selatan bisa mencapai Rp 21 juta per bulan.



“Kita akan minta 7 juta di aksi tahun depan. Ini wajar, kalau tidak bagaimana anggota serikat kami bisa membayar cicilan motor Ninja dan iPhone? Biar kami ini buruh, kan ingin tetap gaya. Wajar lah kalau kami minta 7 juta. Kalau bisa lebih, makin bagus. Lagipula ini untuk kepentingan perjuangan buruh. Makin tinggi gaji, makin tinggi juga uang kontribusi ke serikat. Uang kontribusi ini akan digunakan untuk menjamin kesejahteraan pengurus serikat yang akan mengoordinir aksi-aksi di masa mendatang. Kami di serikat ini kan memperjuangkan para buruh agar sejahtera, jadi wajar kalau kita sejahtera lebih dulu sebagai contoh yang baik.” ujar Rokhmin.

Rokhmin kemudian memperlihatkan beberapa komponen yang akan diperjuangkan untuk masuk ke dalam KHL 2016. Komponen-komponen tersebut antara lain:

  1. Wisata ke Singapura dan Universal Studio (2 kali setahun).
  2. Cicilan Motor Kawasaki Ninja RR 2014.
  3. Cicilan iPhone 6.
  4. Cicilan KPR rumah (minimal tipe 72).
  5. Cicilan Notebook (minimal prosesor i7, RAM 4GB).
  6. Biaya nonton bioskop 21 atau Blitz Megaplex (minimal 1 kali seminggu), sekaligus biaya parkir di mal atau ongkos taksi.
  7. Biaya pendaftaran dan tutup poin bulanan MLM.
  8. Biaya ganti rugi judi togel dan sepakbola (terutama saat big match).
  9. Biaya tiket CD dan handshake bersama personel JKT48 (1 kali sebulan).
  10. Rekreasi dan pijat refleksi di Hotel Alexis (1 kali sebulan).


    Menurut Rokhmin, daftar tersebut baru sebagian dari apa yang akan diminta oleh serikat buruh pada aksi unjuk rasa tahun depan. Ia menganggap permintaan-permintaan tersebut wajar karena buruh di Indonesia harus terlihat lebih baik dibandingkan buruh negara lain di Asia Tenggara.

“Sebentar lagi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) akan segera diberlakukan. Kita tentu tidak mau buruh-buruh di Indonesia kalah tampilan dan kalah gaya dibandingkan buruh-buruh dari Thailand, Vietnam, dan Filipina. Soal kualitas itu masalah lain, yang penting tampilan harus nomor satu agar tidak dipandang remeh.” ujar Rokhmin mengakhiri wawancara.